Selamat datang di republik investasi
Penulis: DWI lulusan program pascasarjana ilmu politik MUNTHAHA
Universitas Nasional, menyelesaikan pengesahan “Undang-Undang Penciptaan Lapangan Kerja” (RUU Ciptaker) dari “Undang-Undang Qiao Peite” (Ciptaker Act) dari. Dengan dukungan dari koalisi yang berkuasa yang mengontrol parlemen, undang-undang yang komprehensif bekerja dengan baik.
Tidak ada kendala besar untuk mendapatkan persetujuan tersebut, selain menolak mundurnya Organisasi Keadilan Partai Kesejahteraan (PKS) dan Partai Demokrat, Demokrat mengabaikan hak pilih dan suaranya. Undang-undang Ciptaker rentan untuk dituntut. Seperti yang bisa Anda bayangkan, undang-undang tersebut memengaruhi isi 79 undang-undang dan mengganti 1.244.
Baca: Sarjana Perguruan Tinggi Menolak UU Komprehensif tentang UU Cipta Kerja
Baca: UU Komprehensif Tidak Bisa Dibatalkan, Ini Klausul Pemutusan Hubungan Kerja Terbaru Berdasarkan UU Pembatalan Ketenagakerjaan

Baca: Tentang UU Komprehensif Muncul Scam Law Law Ciptaker dari RPD di Bangladesh khawatir motivasinya akan menyebabkan perburuhan-Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, menyarankan agar mereka yang tidak setuju dengan undang-undang harus mengajukan banding ke Mahkamah Konstitusi.
Usulan ini seolah menunjukkan kepada publik bahwa republik ini mematuhi prinsip demokrasi dan supremasi hukum. Ini merusak kepercayaan publik.
Yang paling banyak terjadi adalah korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Penyebutan KKN dapat mempermudah klasifikasi praktik kekuasaan paranoid.
Ketika ia lengser sebagai Soeharto, pemimpin Orde Baru (Orba), istilah itu sangat populer dan efektif sebagai amunisi.