Pakar: Pihak terkait menyarankan agar kantor ini tidak memainkan Tik Tok

Laporan reporter Tribunnews.com, Hendra Gunawan-TRIBUNNEWS.COM, Jakarta-Komunitas global dan pengguna internet Indonesia yang gemar membaca TikTok sangat khawatir dengan berbagai isu miring terkait aplikasi media sosial dasar ini. Video dari China.
TikTok ibarat Huawei yang terlibat perang dagang dan urat syaraf Tiongkok-AS, dituduh sebagai alat mata-mata pemerintah Tiongkok. Siapapun dengan platform populer dapat membantu mengontrol data dunia. Memenangkan kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS dan kubu Brexit.
Baca: Video TikTok Pemanas Air Viral Publisher Muda Bogor, Begini Ceritanya
Tiktok sudah lama menyedot perhatian, bahkan Mark Zuckerberg (Mark Zuckerberg) ) Kata TikTok bisa dibawa ke Instagram. Faktanya, dalam dua tahun terakhir, unduhan TikTok telah melampaui Instagram, melebihi 625 juta.
Pratama Persadha, pakar keamanan siber, menjelaskan dalam siaran persnya, Sabtu (25/7/2020): Peningkatan pesat jumlah pengguna TikTok juga telah terbantu oleh pemerintah. China melarang Instagram dan Facebook beroperasi di China.
Oleh karena itu, pengguna Tiktok di China menjadi sangat penting, dan akhirnya Tiktok kini telah mendunia, dengan total volume unduhan lebih dari 1,65 miliar.
Bahkan jika Tiktok akan keluar, Tiktok juga bisa mendapatkan keuntungan melalui model iklan atau kolaborasi sehingga pengguna bisa mendapatkan penghasilan di Youtube dan Facebook. Tidak mengakui hak cipta. Oleh karena itu, pengguna dapat menggunakan semua jenis musik dan video tanpa perlu khawatir terkena disassembler seperti FB, IG dan Youtube.
Baca: Pakistani Block Bigo Live dan TikTok Warn mengirim ratusan keluhan ke Facebook dan Twitter